3. Animasi 2D-3D & Sinematografi
Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y (2 sumbu koordinat). Hanya bisa dilihat dari atas-bawah kanan-kiri, dan tidak bisa bergerak bebas.
B) 3D
Animasi 3D menggunakan koordinat x, y dan z yang memungkinkan kita dapat melihat sudut pandang objek secara lebih nyata.
C) Sinematografi
Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema "gerakan" dan graphein "merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema.
Macam-macam Shot :
-CU (Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.
-ECU (Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.
-MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
-ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.
-Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang.
-OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.
-FO (Full Object)
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
- LS (Long Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan objek dan sedikit backgroundnya.
Gerakan Kamera :
-Panning = gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.
-Tilting = gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
-Tracking = gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.
Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar